Bagaimana Menulis Cerpen yang bagus?
Sobat, Menulislah apa saja yang
membuat hatimu lega dan happy. Menulis dapat mengurangi
bahkan menghilangkan trauma.
Menulis tentang pikiran dan perasaan terdalam tentang trauma yang mereka
alami menghasilkan suasana hati yang lebih baik, pandangan yang lebih positif, dan kesehatan fisik yang lebih baik.
Sobat, Hasil
penelitian Dr. Pennebaker menyatakan
bahwa dengan menulis; Menulis
menjernihkan pikiran, menulis
mengatasi trauma, menulis
membantu mendapatkan dan mengingat
informasi baru, menulis membantu
memecahkan masalah, dan
menulis membantu kita ketika kita
terpaksa harus menulis.
Sobat, dalam
dunia jurnalistik kita bisa menulis dalam bentuk berita, feature, opini,
resensi buku, cerpen. Selain menulis resensi buku dan opini, menulis cerpen
adalah peluang lain yang bisa
ditekuni bagi penulis pemula untuk mendulang rezeki dari lembaran koran
atau majalah. Kali ini penulis akan membahas bagaimana Tips Menulis cerpen yang
bagus itu.
Berikut ini
sobat, tips menulis cerpen :
1.
Menggali ide. Ide atau gagasan itu sebenarnya
sering muncul mendadak,dengan waktu yang singkat dan di mana-mana, maka kalau
tidak segera kita tangkap dengan menuliskannya akan hilang begitu cepatnya. Ada
banyak tumpukan ide yang dapat di gali
dan dikembangkan menjadi cerpen.
Ide itu bisa digali dari pengalaman
pribadi, berita baik di koran atau TV, mimpi, buku bacaan yang kita baca, film,
dan tentunya masih banyak lagi bisa
datang dari mana saja, dan dari segala penjuru.
2.
Mematangkan ide. Ide itu kerapkali datang atau di
dapat oleh pengarang secara tidak utuh,
setengah cerita atau masih mentah, sehingga harus dimatangkan atau ditanak dulu menjadi cerita yang utuh dan bisa
dihidangkan oleh pengarang menjadi
sebuah cerita yang menarik.
3.
Melakukan riset. Riset dibutuhkan karena cerpen yang ditulis harus kuat dan memperkaya
cerita. Apalagi jika cerpen yang ditulis
berkaitan dengan sejarah, ilmu
pengtahuan, sains dan bidang-bidang
lain yang tidak dikuasai oleh pengarang.
Sebab cerita pendek butuh penopang agar pembaca tidak saja mendapatkan apa yang disampaikan pengarang
melainkan bisa tercerahkan.
4.
Outline cerpen. Outline ini penting untuk membantu
penulis pemula agar cerita yang ditulis
nanti tak berhenti di tengah jalan. Selain itu agar penulis tetap fokus pada tema dan jalan cerita. Dengan adanya kerangka
berpikir yang jelas membuat mudah menuliskannya.
5.
Judul cerpen. Judul itu adalah cermin atau dapat
diibaratkan wajah sebuah tulisan. Judul harus menggambarkan isi cerita secara
menyeluruh, maka judul cerpen harus dibuat menarik, mewakili jalan
cerita yang ditulis, dan meninggalkan kesan yang kuat dan mendalam.
Judul bisa dirancang sejak awal, tetapi
jika kemudian dirasa belum
pas atau
mantap, bisa diubah. Atau bahkan
judul bisa ditemukan nanti setelah cerita pendek usai ditulis.
6.
Paragraf awal.
Paragraf awal atau pembuka
adalah bagian penting dalam sebuah
cerpen. Sehingga dituntut untuk membuat
paragraf awal ini dengan bagus, unik
bahkan menarik. Sebab paragraf awal
adalah pembuka dan menjadi pintu masuk
bagi pembaca untuk membaca lebih
lanjut atau berhenti. Banyak pilihan bagaimana membuat paragraf awal bagi pemula
bisa dipilih dengan memberi gambaran sekilas tentang isi cerita, bisa juga dengan menyodorkan
masalah atau konflik yang ada dalam cerita pendek. Atau membukanya dengan dialog. Atau
bisa juga dengan menampilkan aksi tokoh cerita.
7.
Tokoh cerita. Dalam penulisan cerpen bisa juga
menggunakan 5W dan 1 H. Maka who ini adalah tokoh cerita. Berapa tokoh cerita yang terlibat
dalam cerpen anda sekaligus karakternya masing-masing yang begitu kuat. Karena itu anda dituntut menceritakan beberapa hal yang melekat
pada tokoh ceroita; masa lalu, kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan,
gestur tubuh dan lain-lain.
8.
Setting atau latar. Ini menjelaskan kapan atau when
peristiwa itu terjadi dan di mana –where.
Dalam penulisan cerpen , kapan kejadian dan di mana kejadian ini terkadang tak
perlu dijelaskan dengan gamblang. Tapi ini
dibutuhkan untuk memberikan suasana cerita hidup
dan bergerak.
9.
Alur
/ Plot. Cerita pendek itu butuh alur cerita yang menghubungkan
antara peristiwa awal dengan peristiwa akhir. Alur atau rentetan
cerita bisa dibuat secara kronologis
(maju), atau mundur atau bahkan campuran
keduanya boleh-boleh saja. Unsur why dalam cerpen juga penting untuk menjawab mengapa peristiwa itu terjadi. Plot
adalah hubungan sebab-akibat dari
peristiwa yang terjadi sebelumnya atau setelahnya. Sedangkan alur adalah jalan cerita yang dikisahkan pengarang dari
awal hingga akhir.
10. Konflik. Konflik adalah bagian
penting yang tidak bisa diabaikan oleh pengarang yang
membuat cerita pendek itu menjadi
menarik dan membuat ketegangan
dalam cerita. Kian berliku dan
berbelita konflik yang disampaikan
pengarang akan membuat semakin
menegangkan dan membuat pembaca tersita
untuk terus membacanya.
11. Sudut pandang. Anda bisa memilih sudut pandang
orang pertama ( Aku, saya, kami) atau orang kedua ( kau, kamu dan kalian
), atau orang ketiga ( dia, atau mereka
).
12. Dialog. Dalam
cerita pendek, dialog
dibutuhkan untuk membuat
cerita bergerak dan kuat, sekaligus memberi kesan dinamis agar cerita hidup.
Dialog dalam cerpen tidak lain
untuk mengupas psikologis
karakter tokoh cerita dan
menggerakkan cerita.
13. Ending cerita. Ini adalah
senjata dan kunci terakhir yang akan dimainkan oleh seorang pengarang. Sebagai penutup tentunya ending
cerita harus mampu memberi kesan yang kuat di benak pembaca. Anda bisa memilih sesuai selera ada ending tertutup,
ending terbuka, bahkan ada ending
yang memberi kejutan atau tidak mudah ditebak.
Demikian tips
singkat bagaimana menulis cerpen yang bagus . Semoga bermanfaat bagi para mahasiswa yang
mengikuti mata kuliah jurnalistik wabil khusus dan bagi pecinta dunia
tulis-menulis Indonesia. Ayo menulislah untuk menginspirasi Indonesia menjadi
lebih baik dan bermartabat. ( Kampus Untag Surabaya, 2016)
Salam Dahsyat dan Luar
biasa !
( Spiritual Motivator – Dr. N. Faqih
Syarif H. M.Si. Penulis Buku The Power of
Spirituality – Meraih Sukses Tanpa Batas. www.faqihsyarif.com )
0 comments:
Post a Comment