Menjadi orang yang 100
“ Wahai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu semuanya ke dalam Islam secara kaaffah ( totalitas,
menyeluruh,100%) dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaithan.
Sesungguhnya dia itu musuh yang nyata
bagimu.” ( TQS. Al-baqarah : 208)
Sobat, segala
sesuatu yang kita lakukan harusnya diawali dengan niat dan tekad yang kuat
untuk maju, dan setelah itu berikan energy,perhatian dan keseriusan dan
kesungguhan kita 100% bukankah itu
adalah perintah Allah dalam kitabnya sebagaimana saya tulis dalam lead artikel
ini.
Ketika kita
tidak 100%(kaaffah,totalitas), sebenarnya kita telah memberikan kesempatan
kepada syaithon untuk mengganggu kita. Kita telah memberikan ruang di antara
dua telinga kita kepada syaithon untuk bersarang di dalamnya. Mengapa harus 100%? Karena bila tidak 100%
maka kita tidak akan bisa meraih mimpi-mimpi kita. Yang seharusnya terjadi
tidak akan terjadi.
Sobat, kita
jangan berharap akan bisa mendapatkan 100% untuk meraih hal-hal yang kita
inginkan, jika kita tidak memberikan 100% energy dan perhatian kita.
Orang-orang yang tidak 100%, sebenarnya ia tidak serius, tidak
bersungguh-sungguh mengupayakan impian-impiannya. Ia hanya hidup dalam angan-angan mengikuti
nafsu syaithon.
Hukum alam
telah mengajarkan kepada kita, Proses penciptaan manusia dari ratusan juta sel
sperma hanya yang kuat, hanya yang 100% sempurna dengan pertolongan Allah
nyampeklah di sel ovum menjadi zygot kemudian membelah-belah dan berkembang
menjadi janin dan Sembilan bulan
kemudian lahirlah kita. Dengan 100% lahirlah kita sebagai juara. Maka pantaslah
kita bersyukur kepada Allah SWT.
Contoh
lain, kita di rumah akan menambah 1 unit
AC. Dan untuk menyalahkan AC pertama kali, setiap pk-nya dibutuhkan energy listrik
minimal 500 watt, tetapi ternyata kesediaan energy listrik hanya 499 watt.
Pertanyaannya apakah AC nya dapat nyala? Tentu tidak. Kenapa? Karena kurang 1
watt, tidak mencukupi 100%! Hasilnya 0 %.
Apa artinya sobat? Ketika tidak 100%, maka hasilnya adalah 0 %
Ok sobat,
saya kasih contoh lagi, ketika ibu-ibu itu membuat kue dengan resep yang kurang
1 % saja apa yang terjadi? Pernah nggak kita dapati kuenya jadi bantat (bhs
jawanya). Pesawat terbang sebelum tinggal landas dia harus berjalan di bandara
dengan jarak kurang lebih 3-4 km hingga mencapai kecepatan tertentu yang
menjadi syarat pesawat bisa tinggal landas, kalau tidak maka tidak akan bisa
terbang. Apa itu artinya ? Ketika tidak 100%, maka hasilnya adalah 0 %
Sobat,
bagaimana agar kita bisa menjadi pribadi-pribadi yang utuh 100% ayo move-ON kan
diri kita dengan memiliki Vision yang mantap dan luar biasa, lakukan Action
yang 100 %, Temukan Passion Anda, dan Jangan lupa mesti ber-kolaborasi dengan
yang lainnya. ( Silahkan baca artikel saya Ayo Move-ON kan diri kita).
Berikut ini
beberapa hal yang bisa membantu kita menjadi pribadi-pribadi yang utuh 100% :
1. Pusatkan pikiran Anda kepada hal-hal
yang positif.
2. Perkaya visi Anda setiap hari. Jika
visi kita telah tercapai, jangan berhenti. Mulailah dengan visi yang baru,
catat, lakukanlah setiap hari untuk meraih visi dunia dan visi akherat.
3. Perhatikan hal-hal kecil. Terkadang hal-hal
kecil sering kita lewatkan padahal seringkali hal-hal yang kecil adalah jawaban
dari setiap persoalan yang sedang kita hadapi, hanya karena perhatian kita
lebih kepada hal yang besar,maka ia terlewatkan.
4. Pelajarilah tokoh-tokoh yang memiliki
visi besar. Mengenal lebih dekat para tokoh besar dengan membaca biografi
mereka akan membuat kita seolah-olah hidup bersama mereka dan membuat kita
mendapatkan inspirasi.
5. Percaya diri dan yakin. Seorang pemimpin harus punya rasa percaya diri dan
keyakinan yang mulia serta memiliki keyakinan untuk membangun kehidupan yang
mulia.
6. Perbincangkan visi kita dengan
orang-orang yang kita cintai. Jangan menyimpan visi kita untuk diri-sendiri.
Katakan visi kita pada orang-orang sekitar kita yang kita cintai untuk
memperkokoh visi kita. Ingatlah satu hal, kita tidak bisa sendirian dalam
membangun dan mewujudakan visi kita, bangunlah sebuah tim terbaik, keluarga
adalah tim terbaik yang kita miliki.
Sobat,
bukankah Allah berfirman ,” Sungguh Kami ciptakan manusia dengan sebaik-baik
bentuk.” (TQS. At-Tiin:4). Maka berikan
yang terbaik dalam hidup ini yang membuat Allah layak mencintai dan menolong
diri kita. Saya tutup artikel singkat ini dengan sebuah uangkapan, “Seseorang
yang belajar tentang kematian akan bangkit dari kehidupan dan seseorang yang
bangkit dari kehidupan akan menyadari kematian.”
Salam
dahsyat dan luar biasa!
(Spiritual
motivator - N.Faqih Syarif H, Penulis
Buku Thanks GOD dan Never Give Up! www.faqihsyarif.com
)
0 comments:
Post a Comment